Keindahan Alam Tambrauw, Obat Penat dari Papua Barat

Liputan6.com, Tambrauw – Tambrauw di Papua Barat bukan hanya dikenal sebagai kabupaten konservasi, kawasan ini juga punya banyak destinasi wisata alam yang masih sangat alami. Sebut saja Bukit Sontiri dan air panas di War Aremi yang ada di distrik Kebar.

Untuk sampai ke lokasi Bukit Sontiri dari penginapan Mess Kebar milik pemda setempat, hanya diperlukan waktu sekitar 30 menit. Pagi hari menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung destinasi wisata ini.

Di sinilah pengunjung bisa merasakan keindahan alam ciptaan Tuhan yang begitu indah. Hamparan rumputnya yang hijau selalu dihiasi jaring laba-laba setiap paginya, sehingga ada kelir putih nan cantik di atasnya. Setelah itu, pemandangan pagi pun terlihat dari teriknya matahari yang perlahan muncul dari balik bukit.

Masyarakat modern memanggilnya dengan nama Bukit Teletubbies karena tampilannya yang mirip dengan barisan bukit hijau yang menjadi tempat tinggal para teletubbies tersebut.

Tepat berhadapan dengan Bukit Sontiri, terdapat Pegunungan Tamrau yang merupakan landmark Tambrauw. Barisan bukit yang lias tersebut membentang bagai permadani hijau, belum lagi kilau cahaya yang menyerupai emas, seakan menambah keindahan bukit.

Istimewanya, Bukit Sontiri cantik pada saat waktu emas atau “golden time”, yakni pagi dan sore hari. Pada saat mentari hendak tenggelam itu, Bukit Sontiri banyak dikunjungi warga sekitar untuk menghabiskan waktu menunggu matahari tenggelam.

Di sana, anak-anak dapat bermain, berlari, atau sekadar duduk sambil menunggu ternak mereka merumput.

War Aremi

Perjalanan selanjutnya adalah mencari oasis alam berupa Air Panas War Aremi. Namanya memang masih terdengar asing di telinga. Meski demikian, lokasi ini tetap menantang untuk dijelajahi. Sama seperti lokasi lain, perjalanan ke lokasi air panas tersebut tidaklah mudah.

Air Panas War Aremi adalah sebuah kolam yang ditopang oleh batu alami yang tampak seperti sungai biasa. Dari dekat, bisa dilihat airnya berembun. Airnya terasa hangat. Kolam alami tersebut tidak terlalu dalam, hanya sebatas lutut orang dewasa. Wisatawan bisa menikmati air panas dengan merendam sebagian atau seluruh tubuhnya di sana.

Di bagian tengah kolam, terdapat beberapa kumpulan batu yag memunculkan buih-buih di tengahnya, dugaan warga sekitar, buih inilah yang menjadi pusat air panas. Energi panas yang dihasilkan ini bersumber dari geotermal di sekitarnya.

Semua warga di sana yakin kolam air panas ini adalah berkat. Sebab, kolam berada jauh dari lokasi keramaian dan bisa berfungsi sebagai lokasi pelepas penat. Dari sana, ketenangan pun tercipta dengan sempurna, bisa dinikmati bersama suara hembusan angin yang sejuk.

Untuk dapat mencapai Bukit Sontiri dan Air Panas War Aremi, wisatawan perlu melewati jalanan berbatu dengan kelokan tajam yang tidak mudah ditempuh. Diperlukan keahlian dan kelihaian dalam mengemudikan kendaraan “double cabin”. Jarak tempuh dari Manokwari ke Distrik Kebar yakni sekitar 5 jam sedangkan jaraknya dengan Distrik Sausapor sekitar 4 jam.

Untuk menuju ke Distrik Kebar, wisatawan harus menempuh 4-5 jam perjalanan dari Kota Sorong. Sementara untuk menginap di Mess Kebar, biayanya Rp 500 ribu per malam per kamar dengan tambahan biaya makan Rp 50 ribu sekali makan, per orang.

Wisatawan yang tak mau berlama-lama di perjalanan bisa menggunakan pesawat Susi Air rute Manokwari-Kebar dengan jadwal penerbangan Sabtu, 09.35-10.05 WIT dengan Harga tiket sekitar Rp 223 ribu. Bagi wisatawan yang ingin memesan tiket dapat menghubungi official ticketing Susi Air Sorong.

 

Sumber : https://www.liputan6.com/